PROPOSAL
Penelitian Sosiologi Agama
I.
Dasar
Pemikiran
Indonesia
merupakan Negara yang penduduknya memeluk Agama Islam terbesar di Dunia. Peneliti
kali ini akan memfokuskan penelitiannya pada sekitaran agama Islam. Seiring dengan masuknya era modernisasi
dan westernisasi ke Indonesia maka persoalan akhlak diri pun menjadi rusak dan
tidak terkendali bahkan banyak yang terbawa budaya barat, banyak yang meninggalkan solat 5 waktu, melorotnya etika
atau moral diri dll yang jelas-jelas bertentangan dengan agama Islam.Masalah akhlak merupakan masalah yang
fundamental dalam agama yang mulia ini. Betapa tidak? Akhlaklah yang hingga
saat ini menjadi dakwah paling efektif, hingga kemuliaan Islam terus tersyiarkan.
Akhlaklah yang acapkali menjadi wasilah hingga akhirnya orang-orang yang
sebelumnya membenci Islam justru menemukan hidayah dan memeluk Islam. Akhlak
adalah sarana beramal sekaligus media untuk “mempromosikan” amalan.
Pun akhlak merupakan
sebuah komponen vital dalam aktivitas sosial yang kemudian menjamin
keberlangsungan interaksi antar manusia. Proses kehidupan tidak akan pernah
aman dan tenang atau bahkan sama sekali punah apabila keberadaan akhlak (yang
baik) sudah tiada. Buktinya? Lihatlah pada setiap masalah yang timbul di
tengah-tengah kehidupan, bisa dipastikan masalah tersebut muncul karena adanya
akhlak yang bermasalah; bisa karena masalah etika dalam interaksi, atau bisa
juga karena kurangnya kecerdasan dalam mengendalikan emosi. Itulah akhlak!
Suatu sifat yang meliputi dimensi fisik dan rohani, suatu sikap yang dapat
tercermin dalam perbuatan diri dan tindakan hati
Umat
Islam adalah umat Dakwah, yaitu umat yang tugasnya mengajak dan menyeru manusia
kepada Allah SWT, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar. Dan
dakwah kepada Allah itulah yang menjadi visi dan misi hidup Rasulullah SAW dan
para sahabatnya.
Umat Islam adalah umat yang baik untuk dirinya dan juga bermanfaat untuk orang lain di sekitarnya. Contoh untuk menjadi orang yang bermanfaaat bagi orang disekitarnya yaitu dengan berdakwah, dakwah tidak selalu berbentuk cerama dan khutbah yang biasa kita lihat di masjid-masjid ataupun acara keagamaan lainnya akan tetapi bisa berupa ajakan seseorang kepada orang lain untuk beribadah dan mengingat Allah. Dalam obrolan sehari-hari bersama teman ataupun kerabat tanpa sadar kita melakukan kegiatan dakwah contohnya disaat kita mendengar adzan disela-sela obrolan lalu kita mengingatkan dan mengajak lawan bicara kita untuk solat. Itu adalah contoh sederhana dari perwujudan dakwah itu sendiri.
Umat Islam adalah umat yang baik untuk dirinya dan juga bermanfaat untuk orang lain di sekitarnya. Contoh untuk menjadi orang yang bermanfaaat bagi orang disekitarnya yaitu dengan berdakwah, dakwah tidak selalu berbentuk cerama dan khutbah yang biasa kita lihat di masjid-masjid ataupun acara keagamaan lainnya akan tetapi bisa berupa ajakan seseorang kepada orang lain untuk beribadah dan mengingat Allah. Dalam obrolan sehari-hari bersama teman ataupun kerabat tanpa sadar kita melakukan kegiatan dakwah contohnya disaat kita mendengar adzan disela-sela obrolan lalu kita mengingatkan dan mengajak lawan bicara kita untuk solat. Itu adalah contoh sederhana dari perwujudan dakwah itu sendiri.
Peneliti tertarik untuk meneliti kedua Permasalah
tentang melorotnya akhlak yang terjadi dikalangan masyarakat khususnya pada
remaja dan ingin mengetahui cara untuk memperbaiki akhlak dan moral remaja yang
telah terinfeksi efek modernisasi/westernisasi. Apakah gerakan Dakwah seperti
gerakan Jama’ah Tabligh mampu mengatasi masalah tersebut ?
II.
Permasalahan
Penelitian
Berdasarkan Tema-tema yang sudah
dipilih oleh peneliti , maka berikut akan dijabarkan beberapa tema dan
pertanyaan penelitian yang akan dijadikan patokan atau dasar pengumpulan data
peneliti :
1. Teknik/cara
berdakwah Gerakan Muslim Jama’ah Tabligh
-
bagaimana kegiatan jama’ah tabligh dalam berdakwah ?
-
Bagaimana cara para partisipan Jama’ah Tabligh untuk merubah akhlak dan
kepribadian
menjadi
lebih baik berdasarkan ajaran islam?
2. Strategi
Guru Agama Dalam Membentuk Akhlak Siswa
-
Mengapa akhlak murid menjadi buruk dan menyimpang ?
-
Bagaimana cara guru agama di sekolah maupun pengajian dalam membentuk akhlak
yang baik bagi muridnya?
3. Peran
Perkumpulan/Organisasi Remaja Masjid
-
Bagaimana Peran dan kontribusi perkumpulan/Organisasi remaja masjid bagi remaja
itu sendiri dan bagi masyarakat sekitar ?
-
Bagaimana perkumpulan/organisasi ini mampu memperbaiki akhlak setiap remaja
yang mengikutinya?
4. Perkembangan
Teknologi Terhadap Akhlak dan Kepribadian Remaja
-
Bagaimana efek perkembangan teknologi terhadap pembentukan akhlak dan
kepribadian anak usia dini dan remaja ?
-
Bagaimana solusi untuk menangani penyimpangan akhlak yang disebabkan
perkembangan teknologi ?
5. Pola
Komunikasi dan Kerjasama Antar Umat Beragama
-
Bagaimana komunikasi dan kerjasama umat antar agama dalam kehidupan
sehari-hari?
-
bagaimana nilai plus dan minus dalam kerjasama dan komunikasi antar umat
beragama dalam aktifitas sehari-hari
III.
Metodologi
Penelitian
1. Menggali
Data
Observasi dan penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif. Jenis metode kualitatif yang di gunakan yaitu
Metode Studi Kasus. Metode studi kasus adalah metode pengamatan tentang sesuatu
keadaan kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, maupun
individu-individu. Alat-alat yang digunakn dalam studi kasus antara lain:
wawancara (interview), pertanyaan (questionnaire), daftar
pertanyaan (schedules) dan participant observer technique(pengamat
terlibat) yang diamati. Sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih
akurat.
2. Menganalisis
Data
Setelah data terkumpul, peneliti akan menganalisis data dengan
cara mengklarifikasinya sesuai tema yang diteliti. Sehingga dapat dengan mudah
dipahami oleh pembaca.
IV.
Tema-Tema Yang Akan Diteliti
Peneliti telah menetapkan 5 tema penelitian , diantaranya:
1. Model
berdakwah Gerakan Muslim Jama’ah Tabligh
2. Strategi
Guru Agama Dalam Membentuk Akhlak Siswa (metode konstruktivisme)
3. Peran
Perkumpulan/Organisasi Remaja Masjid
4.
Perkembangan Teknologi Terhadap Akhlak dan Kepribadian Remaja
5. Pola
Komunikasi dan Kerjasama Antar Umat Beragama
V.
Kerangka Teori
Tema yang akan dikaji menggunakan teori Emile
durkeim dalam bukunya The
Elementary Forms of Religious Life tentang
agama, serta peneliti juga menggunakan fakta-fakta sosial Emile Durkheim
yang terdapat dalam bukunya yang berjudul The
Rule of Sociological Method.
Menurut Durkheim masyarakat (melalui individu) menciptakan agama dengan mendefinisikan fenomena tertentu sebagai sesuatu yang sakral sementara yang lain sebagai profan. Agama adalah sistem simbol yang dengannya masyarakat dapat menyadari dirinya. Inilah satu-satunya cara yang bisa menjelaskan kenapa setiap masyarakat memiliki kepercayaan agama, akan tetapi masing-masing kepercayaan tersebut berbeda satu sama lain.
Menurut Durkheim masyarakat (melalui individu) menciptakan agama dengan mendefinisikan fenomena tertentu sebagai sesuatu yang sakral sementara yang lain sebagai profan. Agama adalah sistem simbol yang dengannya masyarakat dapat menyadari dirinya. Inilah satu-satunya cara yang bisa menjelaskan kenapa setiap masyarakat memiliki kepercayaan agama, akan tetapi masing-masing kepercayaan tersebut berbeda satu sama lain.
Teori Konstruktivisme teori
ini menerangkan bahwa bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari
penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul
dari alasan-alasan subjektif. pokok persoalan dalam sosiologi adalah tingkah
laku individu
Nama : Alfian Aji
Kelas : KPI 1C
NIM : 1113051000113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar